Kamis, 27 Agustus 2009

Wanita Perokok Rentan Kena Stroke


Beranda - ANDA wanita dan punya kebiasaan merokok? Waspadalah, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Amerika Serikat belum lama ini melaporkan, wanita perokok, apalagi yang berusia muda, berisiko dua kali lebih tinggi terkena stroke dibanding nonperokok.

Risiko ini bahkan meningkat hingga 10 kali lipat pada mereka yang dikategorikan perokok berat. Dalam penelitian tersebut, peneliti menganalisis risiko stroke pada partisipan wanita usia 15-49 tahun yang merokok sigaret. Partisipan dibedakan atas 466 wanita yang telah didiagnosis stroke, dan 604 wanita yang belum dinyatakan terkena stroke.

"Potensi untuk menjadi stroke 2,6 kali lebih tinggi pada wanita perokok dibanding mereka yang tidak pernah merokok," ujar pimpinan studi, Dr John Cole dari The University of Maryland School of Medicine di Baltimore.

Adapun partisipan wanita yang merokok paling banyak menghadapi risiko stroke tertinggi pula, misalnya, wanita yang merokok sebanyak 21- 39 batang rokok sigaret per hari berisiko 4,3 kali lebih tinggi dibanding non-perokok. Terlebih lagi mereka yang merokok sampai dua pak (40 batang) per hari, berisiko 9,1 kali lebih tinggi dibanding mereka yang sama sekali tak pernah mengisap rokok. Seluruh hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam The American Heart Association's Journal Stroke beberapa waktu lalu.

Sudah menjadi rahasia umum, merokok dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sejatinya, stroke merupakan penyakit yang biasanya menyerang orang lanjut usia (lansia), namun rupanya hal ini juga bisa menyerang kaum muda yang pola hidupnya tidak sehat seperti merokok dan minum-minuman beralkohol. Dengan adanya penelitian ini, masyarakat juga jadi terbuka bahwa frekuensi dan jumlah batang rokok yang dihabiskan ternyata berpengaruh pada derajat potensi stroke.

"Lebih sering Anda merokok, lebih besar pula peluang terkena stroke. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah berhenti total merokok. Namun, jika belum mampu, kurangi jumlah rokok yang Anda hisap," sarannya.

Selain risiko stroke, kanker paru dan kanker hati,para perokok juga harap berhati-hati jika tak ingin pikun. Seorang peneliti dari Belanda melaporkan bahwa peluang para perokok untuk mengalami penyakit Alzheimer atau bentuk demensia (kepikunan) lainnya lebih besar ketimbang mereka yang telah berhenti merokok atau sama sekali belum pernah merokok.

Dr Monique Breteler dan koleganya dari Erasmus Medical Center di Rotterdam Belanda dalam penelitiannya mendapati para perokok berusia di atas 55 tahun kemungkinannya 50% mengalami demensia dibanding non-perokok pada usia yang sama.

Merokok memang tidak memengaruhi risiko terkena Alzheimer pada partisipan yang memiliki gen tersebut.(Koran SI/Koran SI/nsa)

0 komentar:

Posting Komentar

KOMPAS.com