Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 September 2009

Kendalikan Hipertensi Tanpa Obat

Beranda - Bila dibiarkan tak terkendali, dalam jangka panjang hipertensi dapat merusak otak, jantung, pembuluh darah, dan ginjal. Untunglah hipertensi termasuk penyakit yang bisa dikontrol dan dihindari, meski tanpa obat.

Salah satu cara untuk menghindari darah tinggi adalah menjaga berat tubuh ideal, kemudian melakukan hal-hal berikut ini:

1. Jalan kaki
Rutin melakukan jalan cepat ternyata efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi hingga 8 mmhg. Olahraga juga membantu jantung lebih efisien menggunakan oksigen sehingga tidak akan bekerja terlalu keras memompa darah. Lakukan berbagai jenis latihan kardio minimal 30 menit setiap hari.

2. Tarik napas
Latihan olah napas dan bermeditasi, seperti yoga atau taichi efektif untuk menurunkan hormon stres. Tingginya hormon stres akan meningkatkan renin, enzim ginjal yang bisa menaikkan tekanan darah. Lakukan latihan napas minimal 5 menit pada pagi dan malam hari. Menarik napas dalam juga akan mengendurkan semua tensi.

3. Konsumsi makanan berpotasium
Menurut Linda Van Horn, PhD, profesor pencegahan penyakit dari Northwest Universitity Feinberg School of Medical, banyak mengonsumsi makanan yang kaya potasium, seperti buah dan sayur, sangat baik untuk menurunkan tekanan darah.

Sumber potasium terbaik antara lain kentang, tomat, orange juice, pisang, kacang-kacangan, belewah, melon, serta buah yang dikeringkan, seperti kismis. Konsumsi potasium minimal 2000 - 4000 mg per hari, saran Linda.

4. Batasi sodium
Konsumsi garam sebaiknya tak lebih dari 2,4 gr per hari (sodium) atau 6 gr per hari (NaCl). Agar konsumsi garam tetap terkendali, perhatikan label makanan untuk mengetahui kadar sodiumnya serta kurangi fastfood karena biasanya tinggi kandungan garamnya.

5. Konsumsi dark chocolate
Berbagai jenis dark chocolate mengandung flavanols yang bisa membuat pembuluh darah lebih luwes. Sebuah studi menunjukkan, 18 persen pasien yang mengonsumsi dark chocolate menunjukkan turunnya tekanan darah.

6. Relaksasi
Penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas Florence, Italia, mengungkapkan pasien hipertensi yang melakukan relaksasi dengan cara mendengarkan musik selama 30 menit sambil menarik napas dalam-dalam menunjukkan penurunan angka sistolik hingga 3,2 poin.

prevention


AN
Sumber : Prevention
READ MORE - Kendalikan Hipertensi Tanpa Obat

Bayi Raksasa Lahir di Sumut

JAKARTA, Beranda - Seorang ibu melahirkan bayi laki-laki seberat 8,7 kg, Rabu (23/9). Bayi yang masih belum bernama ini memiliki panjang 62 cm dan lahir dengan cara cesar Rumah Sakit umum di Sumatera Utara.

“Bayi yang berat ini membuat operasi berlangsung agak berat, terutama saat proses mengambilnya keluar dari rahim sang ibu. Kakinya besar sekali,” ujar Dr. Binsar Sitanggang Sp.OG

Bayi lelaki ini dalam keadaan sehat meski harus diberi selang oksigen karena mengalami gangguan pernapasan. “Makannya cukup banyak, hampir tidak pernah berhenti minum ASI setiap menit,” ujar Binsar.

“Bayi ini sungguh luar biasa, caranya dia menangis tidak seperti bayi pada umumnya. Sangat keras.”

Menurut Binsar, berat badan yang luar biasa besarnya (giant baby) ini merupakan akibat penyakit diabetes yang diderita ibunya Ani (41). Ani sebelumnya sempat dibawa ke bidan saat hendak melahirkan. Namun karena ada komplikasi, anak keempat Ani ini akhirnya harus lahir di rumah sakit dengan bantuan dokter.

Menurut American College of Obstetricians and Gynaecologists, saat seorang ibu hamil mengalami kenaikan kadar gula secara tidak normal, bayi yang lahir pun akan menerima terlalu banyak glukosa dan tumbuh menjadi besar (raksasa).

Sebelumnya pernah ada bayi dengan berat 6,9 kg yang lahir di tahun 2007 di Indonesia, tepatnya di Jakarta dan sempat masuk museum rekor Indonesia.


ABD
Sumber : AFP
READ MORE - Bayi Raksasa Lahir di Sumut

Kamis, 27 Agustus 2009

Wanita Perokok Rentan Kena Stroke


Beranda - ANDA wanita dan punya kebiasaan merokok? Waspadalah, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Amerika Serikat belum lama ini melaporkan, wanita perokok, apalagi yang berusia muda, berisiko dua kali lebih tinggi terkena stroke dibanding nonperokok.

Risiko ini bahkan meningkat hingga 10 kali lipat pada mereka yang dikategorikan perokok berat. Dalam penelitian tersebut, peneliti menganalisis risiko stroke pada partisipan wanita usia 15-49 tahun yang merokok sigaret. Partisipan dibedakan atas 466 wanita yang telah didiagnosis stroke, dan 604 wanita yang belum dinyatakan terkena stroke.

"Potensi untuk menjadi stroke 2,6 kali lebih tinggi pada wanita perokok dibanding mereka yang tidak pernah merokok," ujar pimpinan studi, Dr John Cole dari The University of Maryland School of Medicine di Baltimore.

Adapun partisipan wanita yang merokok paling banyak menghadapi risiko stroke tertinggi pula, misalnya, wanita yang merokok sebanyak 21- 39 batang rokok sigaret per hari berisiko 4,3 kali lebih tinggi dibanding non-perokok. Terlebih lagi mereka yang merokok sampai dua pak (40 batang) per hari, berisiko 9,1 kali lebih tinggi dibanding mereka yang sama sekali tak pernah mengisap rokok. Seluruh hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam The American Heart Association's Journal Stroke beberapa waktu lalu.

Sudah menjadi rahasia umum, merokok dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sejatinya, stroke merupakan penyakit yang biasanya menyerang orang lanjut usia (lansia), namun rupanya hal ini juga bisa menyerang kaum muda yang pola hidupnya tidak sehat seperti merokok dan minum-minuman beralkohol. Dengan adanya penelitian ini, masyarakat juga jadi terbuka bahwa frekuensi dan jumlah batang rokok yang dihabiskan ternyata berpengaruh pada derajat potensi stroke.

"Lebih sering Anda merokok, lebih besar pula peluang terkena stroke. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah berhenti total merokok. Namun, jika belum mampu, kurangi jumlah rokok yang Anda hisap," sarannya.

Selain risiko stroke, kanker paru dan kanker hati,para perokok juga harap berhati-hati jika tak ingin pikun. Seorang peneliti dari Belanda melaporkan bahwa peluang para perokok untuk mengalami penyakit Alzheimer atau bentuk demensia (kepikunan) lainnya lebih besar ketimbang mereka yang telah berhenti merokok atau sama sekali belum pernah merokok.

Dr Monique Breteler dan koleganya dari Erasmus Medical Center di Rotterdam Belanda dalam penelitiannya mendapati para perokok berusia di atas 55 tahun kemungkinannya 50% mengalami demensia dibanding non-perokok pada usia yang sama.

Merokok memang tidak memengaruhi risiko terkena Alzheimer pada partisipan yang memiliki gen tersebut.(Koran SI/Koran SI/nsa)
READ MORE - Wanita Perokok Rentan Kena Stroke

Senin, 24 Agustus 2009

Brokoli Bantu Cegah Kanker Prostat


Jakarta, BERANDA : Makan brokoli satu kali dalam seminggu dapat mengurangi kemungkinan seorang pria menderita kanker prostat, dan bahkan dapat memperlambat pertumbuhan tumor yang sudah ada. Para ahli dari Autralia sangat antusias terhadap penelitian terbaru dari Inggris ini. Penelitian mengenai kegunaan dari sayuran terhadap kanker ini telah dilakukan pada tubuh manusia dan bukan hanya pada tikus percobaan. Namun mereka mengatakan belum ada kejelasan bagaimana brokoli dapat melindungi dari kanker, atau siapa yang akan mendapatkan keuntungan paling tinggi dengan menambahkan brokoli di dalam makanan mereka.

Peneliti dari Institute of Food Research di Norwich, Inggris Timur, memberikan diet 400 gram brokoli atau kacang-kacangan kepada 22 pria setiap minggunya. Brokoli diberikan sebanyak satu hingga dua porsi sebagai tambahan di dalam diet atau makanan mereka sehari-hari selama setahun. Contoh jaringan kemudian diambil dari kelenjar prostat mereka sebelum dan sesudah penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa brokoli mengubah gen yang berkaitan dengan keaktifan kanker prostat. Hal ini menunjukkan bahwa diet kaya brokoli mengurangi risiko menderita kanker prostat dan juga kemungkinan untuk melokalisasi kanker sebelum kanker tersebut menjadi agresif.

Penelitian lain menunjukkan bahwa sayuran seperti brokoli dapat mengurangi risiko kanker prostat dan penyakit kronik lain, namun ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan alasan faktor pencegah kanker tersebut.

Ketua tim peneliti, Richard Mithen, mengatakan bahwa hasil penelitian yang akan dipublikasikan di Jurnal PLoS ONE ini sangat menarik karena mereka dapat memberikan keuntungan yang besar dengan kuantitas yang relatif sedikit. “Buah-buahan dan sayuran lain juga menunjukkan pengurangan risiko kanker prostat namun mereka bekerja dengan mekanisme yang berbeda,” kata Mithen. “Sekali kita mengerti mekanisme hal ini maka kita dapat memberikan saran mengenai diet dengan kombinasi buah dan sayuran spesifik untuk mendapatkan keuntungan berlipat di dalamnya.”

Ketua Eksekutif Cancer Council Australia, Ian Olver, mengatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat menjanjikan namun dibutuhkan penelitian dalam skala besar untuk membuktikan brokoli dapat mengurangi risiko kanker prostat. Michael Fenech, ketua penelitian di CSIRO Human Nutrition, juga mengatakan bahwa penelitian tersebut mempengaruhi level dari PSA, suatu biomarker dari kanker prostat. “Didapatkan juga sedikit hubungan langsung bahwa memakan brokoli lebih banyak dapat melindungi dari kanker prostat apabila Anda rentan terhadap faktor risiko genetik atau lingkungan,” kata Fenech.(LUC)

liputan6.com
READ MORE - Brokoli Bantu Cegah Kanker Prostat

Minggu, 23 Agustus 2009

Napas Segar Selama Puasa


KOMPAS.com — Menggosok gigi tidak hanya asal sikat. Itu pun bukan satu-satunya cara yang menjamin napas segar selalu. Langkah-langkah berikut ini bisa membantu Anda menghilangkan bau mulut. Ikuti, yuk!

Gosok Gigi
Rajin menggosok gigi (terutama selesai makan) adalah langkah terpenting jika tak ingin bau mulut menyerang. Namun, jangan asal menggosok gigi. Luangkan waktu 3-4 menit untuk menggosok gigi dan sela-selanya. Tujuannya agar semua permukaan gigi bisa dibersihkan dari bakteri. Ingat, gosok pelan saja agar gusi tidak terluka.

Benang Gigi
Celah gigi biasanya tidak terjangkau oleh sikat gigi, tapi tenang saja, ada benang gigi yang bisa menolong. Ingat, di celah gigi bakteri “tinggal” dengan nyamannya. Nah, menggunakan benang gigi berarti menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan dengan menggosok gigi. Lebih komplet, lebih sehat.

Pembersih Lidah
Bakteri juga bersembunyi di lidah. Atasi dengan pembersih lidah yang ampuh membuang lapisan lidah yang berbakteri. Hati-hati membersihkan bagian belakang lidah, ya, jangan sampai tersedak.

Cairan Pencuci Mulut
Untuk menghindari plak gigi, pilihlah mouthwash yang alami (dari daun sirih atau cengkeh) dan berkadar alkohol rendah. Sebab, semakin banyak alkohol dalam mouthwash, semakin mudah juga membuat mulut kering yang memicu si bau mulut. (Astrid/NOVA)


READ MORE - Napas Segar Selama Puasa

Sabtu, 11 Juli 2009

Cara Tradisional Atasi Saraf Terjepit

foto : ist
JANGAN sepelekan gangguan saraf terjepit. Meski sepele, gangguan ini akan mengganggu kegiatan Anda sehari-hari. Untuk mengatasinya, cara tradisional bisa Anda lakukan.

Sudah lebih dari setahun, Andriyani, 35, mengalami nyeri sendi di bagian leher dan tulang belakang. Rasa sakit plus nyeri kerap menghampirinya. Apalagi saat dia harus berjalan jauh, bangun tidur, atau saat membungkukkan badan. "Rasanya nyeri sekali bagian belakang tubuh saya jika digerakkan dalam posisi seperti itu (merunduk), rasanya seperti nenek-nenek saja" tuturnya. Derita nyeri karena syaraf terjepit dialaminya sejak dia terjatuh beberapa tahun lalu.

Meskipun sepele, gangguan saraf terjepit ini cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan ini merupakan suatu gangguan yang terjadi pada saraf karena terjepit yang akan menimbulkan rasa berupa nyeri. Kondisi ini terjadi karena adanya kerusakan atau bergesernya susunan tulang atau sendi, misal pada sendi di daerah leher.

"Di umur 30 tahun ke atas, banyak orang yang mengalami keluhan berupa sakit pinggang atau nyeri pada leher. Dan itu biasanya terjadi karena adanya saraf yang terjepit," tutur Danna, ahli massage atau ahli pengobatan tradisional dari Tung Mei Body Repair Massage, yang langsung didatangkan dari China.

Biasanya mereka yang datang ke klinik pengobatan tersebut memiliki keluhan yang parah. Rata-rata mereka berusia di atas 30 tahun. Padahal, bisa jadi pemicu saraf terjepit tersebut sudah terjadi sejak muda. Misalnya jatuh dari sepeda. Bila diketahui sejak awal, sebaiknya periksakan saat itu juga. Karena semakin muda usia penderita yang datang berobat, semakin cepat hasil perbaikan yang dapat tercapai atau berhasil.

"Mereka yang menderita saraf terjepit juga biasanya karena jatuh saat usianya masih muda, dan akhirnya mempunyai dampak jangka panjang. Karena dampak jangka panjang tersebutlah, pasien datang dengan keadaan yang parah. Misalnya postur tubuh berubah," ujarnya.

Keluhan-keluhan yang dirasakan pada penderita tulang belakang tidak lurus atau bengkok dan saraf terjepit atau pengapuran pada leher ini, di antaranya adalah rasa pegal dan nyeri di bagian leher dan atau tulang belakang. Kesemutan dan sakit pada tangan. Berkurangnya tenaga pada tangan untuk melakukan aktivitas, misalnya mengangkat barang seperti gelas, gayung, membawa tas dan lainnya. Selain itu, rasa nyeri pada tulang belikat.

Sementara itu, keluhan pada penderita sakit pinggang atau saraf terjepit pada pinggang biasanya adalah pegal atau sakit di bagian pinggang bawah. Selain itu, juga merasakan sakit pada saat membungkukkan badan, atau sedang duduk.

"Seseorang yang mengalami hal seperti itu biasanya tidak kuat berjalan atau berdiri lama," ujar pemilik atau Direktur Klinik dari Tung Mei Body Repair Massage, Nelly Suhirman SE. Nelly mengatakan, pengobatan saraf terjepit tak harus diobati di rumah sakit. Penderita cukup ke Tung Mei Body Repair Massage. Sebuah klinik pengobatan pusat perawatan yang menangani masalah tulang dan saraf.

"Cara tradisional biasanya dilakukan bagi mereka yang sudah kapok berobat ke dokter," tutur Nelly yang sudah membuka klinik tersebut sejak akhir 2007.

Dalam praktiknya, Nelly menjelaskan bahwa setelah melakukan serangkaian tanya-jawab dan pengukuran tekanan darah, praktisi Tung Mei harus dapat menemukan tulang belakang atau persendian yang memerlukan perawatan. Caranya dengan melakukan palpasi (meraba) tulang belakang atau persendian juga syaraf-syaraf. Perabaan itu diperlukan untuk memeriksa ada tidaknya penyimpangan gerakan normal.

Masih dijelaskan Nelly, Tung Mei merupakan gabungan penyembuhan ala China dengan metode tuina dan penyembuhan ala Barat, dengan metode sejenis kiropraktik. Metode Tung Mei ini merupakan gabungan antara ilmu dan seni. Unsur ilmiahnya meliputi teknik diagnosis yang berdasarkan ilmu kedokteran Timur dan Barat. Sementara seninya adalah teknik manipulasi yang dilakukannya.

Tujuan metode pengobatan seperti ini adalah untuk melancarkan sirkulasi daerah pada bagian tubuh yang bermasalah, mereposisi, atau merelokasi tulang pada tempat yang semestinya, melemaskan kembali otot dan urat yang kaku.

"Tung Mei terapi memberikan perawatan untuk tulang bengkok dan syaraf terjepit dengan metode perpaduan massage (anmo) yang sangat spesifik dan teknik gerakan sedemikian rupa yang diperlukan merelokasi atau mereposisi tulang yang berasal dari Shen Zhou, China," jelasnya.

Di dalam Tung Mei, ada beberapa teknik stimulasi yang dilakukan, seperti menarik, mendorong, menggetarkan, menekan, memutar, dan melipat, di mana tujuan dari gerakan tersebut adalah untuk mereposisi tulang.

"Perawatan ini aman,tidak mahal, tidak disuntik, tidak operasi dan memberikan kesembuhan yang nyata dalam waktu relatif singkat," tandasnya.

Manfaat dari perawatan Tung Mei Therapy yang berlokasi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini sudah dapat dirasakan penderita saat perawatan pertama kali, di mana penderita merasakan sakit atau pegal berkurang, napas menjadi lebih lega, tidur menjadi lebih nyenyak.

"Untuk ukuran berapa kali treatment ini harus dilakukan, itu semua bergantung dari ringan dan beratnya masalah yang diderita. Tapi, umumnya lebih dari lima kali datang dengan waktu ±50 menit per satu kali treatment," jelas Nelly.
(Koran SI/Koran SI/tty - okezone)
READ MORE - Cara Tradisional Atasi Saraf Terjepit

KOMPAS.com