Rabu, 26 Agustus 2009

Puasa Aman Bagi Penderita Maag


Jakarta, Beranda - Penderita maag bisa sembuh dengan berpuasa pada bulan Ramadhan. Namun sebelum berpuasa, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, karena penyakit maag memiliki sejumlah tahapan. Apabila tahapannya sudah kronis, berpuasa mungkin tidak dianjurkan.

Sakit maag adalah penyakit yang menyerang alat pencernaan seperti lambung, usus, maupun kerongkongan. Gejalanya berupa rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan, sakit pada ulu hati, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, dan nafsu makan berkurang.

Pada kasus tertentu, ciri-cirinya sakit di bagian perut hingga seperti menusuk ke belakang, di malam hari. Sakit maag juga kadang ditandai rasa nyeri yang cepat datang dan pergi. Misalnya setelah makan sedikit rasa nyeri hilang, tapi sebentar kemudian kambuh lagi.

Dua jenis kelainan pada maag yang dapat menyebabkan penyakit adalah dispepsia fungsionalDispepsia fungsional hanya ditandai oleh kelainan minimal, seperti kemerahan pada alat pencernaan. dan organik.

Kelainan organik memiliki gejala-gejala yang lebih parah, yaitu berupa luka dalam di lambung, usus besar, atau kerongkongan. Pada tahap yang lebih akut, kelainan organik terkadang juga disertai polip serta tanda-tanda keganasan.

Tingkat keparahan maag tidak dapat dideteksi hanya dengan mengamati gejalanya. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas dan psikis yang dimiliki tiap orang berbeda.

Ada beberapa orang yang lambungnya hanya kemerahan sedikit saja, tapi merasakan sakit yang luar biasa. Sebaliknya, ada yang tetap dapat bekerja dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa, padahal lambungnya telah terluka parah.

Kelainan pada alat pencernaan hanya bisa dilihat dengan cara endoskopi. Dari pemeriksaan ini akan terlihat apakah alat pencernaan menderita luka atau tidak.

Menyehatkan

Tidak ada keraguan bahwa puasa menyehatkan bagi tubuh kita. Sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Baqarah 184, "Berpuasa lebih baik bagimu." Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Shumu thasiku", yang berarti puasalah niscaya kamu sehat.

Selama puasa, pola makan akan berubah karena hanya diperbolehkan makan saat pagi dan menjelang malam hari. Lambung dibiarkan kosong selama sekitar 13 jam. Umumnya tubuh memerlukan waktu 3-5 hari untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru tersebut.

Meskipun lambung kosong sekitar belasan jam, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tubuh akan tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Energi tersebut berasal dari cadangan energi berupa lemak dan glikogen yang tersimpan di bawah kulit.

Masalah yang mungkin terjadi adalah saat lambung kosong, pengeluaran asam lambung dan gas akan semakin meningkat. Meskipun demikian, hal ini tidak akan berlangsung terus-menerus.

Pada penderita sakit maag yang memiliki kelainan organik dan tidak mengonsumsi obat, puasa cenderung akan membuat maag semakin parah. Hal ini disebabkan adanya luka-luka dalam yang sudah parah dan telah berlangsung cukup lama.

Untuk penderita kelainan organik, obat maag yang sering dianjurkan adalah obat antiasam. Obat ini mampu menekan produksi asam lambung hingga 12-24 jam, tapi obat ini hanya didapat dengan resep dokter.

Obat maag yang dijual bebas adalah obat penetral asam, yang hanya mampu menetralkan asam selama sekitar enam jam, sehingga gejala maag akan timbul setelah terlampauinya selang waktu tersebut. Obat antiasam juga dianjurkan untuk penderita maag akibat stres.

Keadaan akan sangat berbeda terhadap penderita sakit maag yang memiliki kelainan fungsional. Umumnya sakit maag jenis ini justru sembuh dan membaik dengan berpuasa. Hal ini disebabkan pola makan yang menjadi lebih teratur saat berpuasa dan berkurangnya konsumsi makanan yang mengandung gas.

Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan makanan selama berpuasa, sebaiknya saat sahur, orang yang berpuasa mengonsumsi makanan sebanyak 30-40 kkal/kilogram berat badan. Jika Anda memiliki berat badan 60 kg, artinya paling tidak Anda mengonsumsi 1.800 – 2.400 kkal.

Pilihan makanan pun harus diperhatikan. Ada beberapa makanan yang patut dihindari bagi penderita sakit maag yang ingin berpuasa:

1. Makanan atau minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol 5-20%, anggur putih, sari buah jeruk, dan susu. Orang yang biasa minum kopi sebaiknya sudah mulai puasa minum kopi, jauh sebelum hari puasa dimulai. Pasalnya, kopi memiliki efek candu yang menyebabkan adanya perubahan pada kondisi tubuh.

2. Makanan mengandung gas, seperti makanan berlemak, sayuran tertentu seperti sawi dan kol, nangka, pisang ambon, kedondong, buah yang dikeringkan, ubi jalar, dan minuman bersoda.

3. Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung, seperti makanan berlemak, kue tart, dan keju.

4. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah, antara lain alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak, dan gorengan. Selain itu, ada beberapa sumber karbohidrat yang harus dihindari penderita sakit maag, a.l. beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung, talas, serta dodol. [L1]


sumber : inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar

KOMPAS.com