JAKARTA, Beranda - Ibu hamil yang turut tertembak dalam penggerebekan teroris di Solo, Kamis (19/9) silam, Putri Munawaroh, akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka. Janda Hadi Susilo (24), teroris yang tewas dalam penggerebekan kelompok teroris di Desa Kepuhsari, Mojosongo, Solo, itu diduga kuat berperan dalam aktivitas menyembunyikan kegiatan kelompok teroris.
"Dia sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Nanan Sukarna, Kamis (24/9). Selain Munawaroh, dua orang lainnya, yaitu Bejo dan Kedu juga resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dan peranan yang sama.
Menyusul penetapan tersangka terhadap ketiganya, tim Detasemen Khusus 88 Anti teror Polri telah menahan Bejo dan Kedu. "Mereka sudah ditahan. Kecuali Putri Munawaroh yang dibantarkan penahanannya karena sedang sakit," kata Nanan.
Ketiganya sudah menjalani rangkaian pemeriksaan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri semenjak tujuh hari lalu. Sesuai aturan, dalam 7x24 jam kepolisian wajib menjelaskan status mereka yang ditangkap karena diduga terkait dalam kegiatan teroris.
Bejo dan Kedu ditangkap sehari menjelang penggerebekan kelompok teroris di Desa Kepohsari, Mojosongo, Solo, 17 September 2009. Keduanya ditangkap di Pasar Gading Solo.
Dari keduanyalah tim Detasemen Khusus 88 Antiteror mendapatkan informasi perihal keberadaan Bagus Budi Pranoto, teroris lainnya yang diburu Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri dan akhirnya tewas dalam penggerebekan itu.
Sedangkan Putri Munawaroh, yang juga menjadi korban luka tembak di paha kiri saat penggerebekan itu hingga kini masih dalam perawatan intensif kepolisian di RS. Polri Sukanto, Jakarta.
Putri Munawaroh dirawat di ruang Cenderawasih lantai III rumah sakit dengan pengawalan khusus petugas kepolisian. "Dia sudah membaik," ujar Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Sulistyo Ishak saat ditanyai perkembangan kondisi Putri Munawaroh. (persda network/Andy Panroy Pakpahan)kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar